Belajar di Perpustakaan Universitas Jerman
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.. Bismillahirrohmaanirrohim.. Pengalamanku yang baru dan menurutku cukup unik saat aku berkuliah di Jerman adalah belajar di perpustakaan. Universitas – universitas di Jerman memiliki perpustakaan dengan fasilitas meja belajar yang menyenangkan untuk mahasiswa – mahasiswanya. Penasaran kenapa aku pengalamanku unik dan kenapa belajar disana menyenangkan?
Cerita ini ditulis untuk menjawab tantangan menulis bulan Maret Kelas Literasi Ibu Profesional (KLIP).
Tantangan Menulis KLIP Pekan ke-10
Mbak Rella yang menjadi penanggung jawab tantangan menulis KLIP, kali ini memberikan tema perpustakaan. Peserta KLIP bebas menuliskan apa saja terkait pengalaman pribadi masuk tempat ini, mengulas perpustakaan di sekitar tempat tinggal atau bahkan menjadikan lokasi ini sebagai setting tulisan. Pokoknya bebas menulis apa saja selama kata kunci atau tema yang diberikan menjadi bagian dari tulisan yang disetorkan.
Sebelum pindah ke Jerman aku sudah memiliki pengalaman cukup banyak dengan perpustakaan di Indonesia. Saat masih sekolah SMP dan SMA aku sering berkunjung ke perpustakaan milik British Council. Selain itu aku juga beberapa kali ke perpustakaan pusat kampusku. Tempat lainnya yang pernah kudatangi adalah milik Goethe Institut di Menteng saat aku kursus bahasa Jerman disana. Dari kesemuanya ini aku paling betah berlama – lama di British Council.
Semua pengalaman di tiap – tiap lokasi yang berbeda tentu saja berbeda. Kesamaannya hanya satu yaitu aroma buku atau kertas – kertas yang sudah lama. Aroma khas ini tidak menggangguku. Justru ini adalah salah satu daya tariknya hehehe..
Perpustakaan di Hannover
Saat pindah ke Jerman aku segera mencari tahu lokasi – lokasi perpustakaan di kota domisiliku. Betapa terkejutnya aku mengetahui bahwa jumlahnya banyak. Di tiap distrik kota terdapat satu gedung. Di tengah kota berdiri satu gedung yang merupakan pusatnya dan dimiliki oleh pemerintah kota Hannover. Selain itu masih ada lagi perpustakaan lainnya yang dimiliki oleh pemerintah negara bagian Niedersachsen dan universitas – universitas yang ada di kota Hannover. Jika di total semuanya ada lebih dari 15 tempat. Sebagian besar sudah pernah kukunjungi. Percaya atau tidak, semuanya menempati sebuah gedung atau ruangan yang cukup luas dan memiliki koleksi buku yang banyak sekali.
Petualanganku pergi dari satu perpustakaan ke tempat lainnya adalah karena aku mencari buku. Kemudahan yang diberikan oleh pengurus adalah situs untuk mencari buku dan mengetahui dimana mendapatkannya. Jadi, ketika buku yang sedang kucari tidak tersedia di perpustakaan dekat apartemen, aku pergi ke lokasi lainnya dimana buku tersebut berada. Sebenarnya bisa pesan sehingga aku bisa ambil di perpustakaan terdekat. Namun aku lebih suka untuk mengambil langsung jika buku yang kucari adalah buku favorit. Lebih cepat lebih baik bukan? Daripada aku kehabisan dan harus menunggu satu bulan lebih baik aku kunjungi saja lokasi dimana buku tersebut berada.
Jatuh cinta
Suasana berbeda segera kurasakan saat aku berada di perpustakaan disini. Tempatnya luas dan penuh rak – rak buku. Meja – meja dan kursi tersusun dengan rapi. Jika ingin berbagi meja dengan orang lain bisa. Jika ingin sendiri juga tersedia meja yang untuk sendiri. Suasananya tenang dan atmosfer membacanya kuat sekali. Semua kelompok usia ada disini. Aroma buku tua tidak terlalu bisa kucium kecuali jika aku masuk ke rak – rak buku tertentu.
Dari semua perpustakaan yang pernah kukunjungi disini aku paling sering berlama – lama di perpustakaan miliki kampus. Disini aku bisa belajar atau mengerjakan tugas dengan tenang. Di tempat ini aku bisa menghabiskan waktu sambil menunggu kuliah berikutnya atau menunggu jam pulang.
Perpustakaan Universitas Jerman
Di Hannover ada empat universitas negeri. Sekolah kedokteran umum (Medizinische Hochschule Hannover), sekolah kedokteran hewan (Tierarztliche Hochschule Hannover), sekolah tinggi Hannover (Hochschule Hannover) dan universitas Leibniz. Keempat universitas ini masing – masing memiliki perpustakaan. Sependek pengetahuanku MHH hanya memiliki satu perpustakaan. Sedangkan Hochschule dan Leibniz memiliki beberapa perpustakaan di lokasi yang berbeda sesuai dimana kampus – kampus mereka berada. Sejauh ini perpustakaan yang kukunjungi adalah milik MHH, milik Leibniz yang paling besar dan Hochschule Hannover. Dari ketiganya favoritku adalah milik MHH.
Kenapa?
Karena aku hampir selalu bisa mendapatkan meja belajar dengan posisi yang menyenangkan disana.
Perpustakaan lainnya hampir selalu penuh dengan mahasiswa. Baik itu mereka yang belajar sendiri maupun yang belajar berkelompok. Jika datang satu jam lebih lambat dari jam buka, lebih baik banyak – banyak berdoa supaya bisa dapat meja belajar yang nyaman dan teman belajar yang santai. Kelebihan dari perpustakaan lain ini adalah lokasinya yang relatif lebih dekat dengan apartemenku. Paling tidak aku tidak perlu menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk mencapai lokasinya.
Kartu perpustakaan
Ketika menjadi mahasiswa aku tidak otomatis menjadi anggota perpustakaan. Sama kan ya seperti di Indonesia? Pendaftaran bisa dilakukan melalui situs resmi perpustakaan atau datang ke meja informasi. Tidak ada biaya yang ditarik untuk pendaftaran selama menjadi mahasiswa. Syarat yang harus dipenuhi biasanya kartu mahasiswa, surat pendaftaran domisili dari kantor imigrasi dan paspor atau kartu penduduk.
Setelah persyaratan dipenuhi, aku segera mendapat kartu perpustakaan. Kartu ini berfungsi sebagai bukti untuk peminjaman. Tanpa kartu ini kita tidak bisa meminjam buku ataupun barang – barang lainnya milik perpustakaan. Petugas atau mesin akan memindai barcode yang ada di kartu sebelum akses untuk memindai buku terbuka untuk peminjam.
Yang menarik kartu ini juga bisa digunakan untuk mendaftarkan diri sekaligus meminjam buku di perpustakaan kampus lainnya di Hannover. Kartu juga dapat digunakan di perpustakaan pemerintah di Hannover setelah kita mendaftarkan diri disana. Satu kartu berlaku untuk semua.
Belajar atau numpang tidur
Nah, ini dia! Pengalaman unikku disini adalah aku selalu mengantuk beberapa saat setelah tiba di perpustakaan. Kadang bisa bertahan untuk tidak langsung tidur, namun kadang aku lebih memilih untuk tidur dulu supaya lebih segar. Sekali tidur paling cepat 30 menit, paling lama satu jam hehehe…
Habis tidur benar – benar jadi lebih segar loh!
Oleh karena aku memiliki kebiasaan unik ini, aku pun selalu memilih tempat yang agak tersembunyi. Meja yang berada di pojokan atau tertutup rak buku. Jika mejanya yang berbagi dengan siswa lain, aku lihat dulu wajah si mahasiswa ini kira – kira akan terganggu atau tidak jika melihatku tidur hehehe…
Fasilitas perpustakaan
Aku lupa apakah ada batasan jumlah buku yang boleh dipinjam. Kalau ada batasan pun sepertinya lebih dari 20 buku. Mayoritas buku – buku yang ada disana boleh dipinjam. Jika ada yang tidak boleh biasanya ada tanda di buku tersebut atau buku berada di rak khusus.
Selain buku ada media cetak lain yang tersedia seperti majalah, jurnal maupun koran. Untuk media audio-visual seingatku ada tapi aku belum pernah pinjam. Disana juga ada komputer yang bisa digunakan. Saat di MHH aku menggunakan komputer untuk melakukan analisis data sebab perpustakaan menyediakan beberapa komputer dengan SPSS.
Misalnya ada buku atau jurnal yang kita cari tapi tidak dapat ditemukan, kita bisa pesan melalui situs perpustakaan. Atau kita bisa mendatangi petugas di meja informasi. Apabila sesuatu yang kita cari tersebut berada di perpustakaan lain nanti akan dicarikan dan dikirimkan ke perpustakaan kita. Untuk ini biasanya ada biaya tambahan. Tapi jika dibandingkan beli sendiri dana yang dikeluarkan tentu jauh lebih sedikit.
Itulah pengalamanku berpetualang di berbagai perpustakaan di Jerman. Kenikmatan belajar yang kurasakan saat berada di lokasi perpustakaan milik kampus. Dengan adanya fasilitas belajar di lokasi ini aku jadi bisa lebih konsentrasi belajar untuk ujian dan aku dapat mengerjakan tugas dengan maksimal. Sungguh karena menulis ini aku jadi rindu bisa nongkrong berlama – lama lagi di lokasi favoritku ini.
Apakah teman – teman pembaca michdichuns sudah pernah berkunjung ke perpustakaan kampus? Apakah sudah pernah tidur disana juga? hehehehe…
Salam,
-ameliasusilo-
2 Comments
nurhilmiyah
Kalau belum merasakan ketiduran di perpustakaan kampus namanya bukan anak gank perpus ya Mbak Mia,, hihi… salut deh di Hannover jumlah perpustakaan bisa 15 lokasi ya,, di kota saya hitungannya masih sebelah jari aja
amsusilo
Iya mbak banyak sekali perpustakaan disini. Semoga disana semakin banyak penggiat perpustakaan ya mbak