
Bagaimana Pendekatan Terhadap Anak Remaja?
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh…
Bismillahirrohmaanirrohiim…
Tulisan ini dibuat sebagai ulasan terhadap acara Panggung Ceria di kota virtual Transcity Institut Ibu Profesional sebagai syarat untuk mendaftar ke kelas Bunda Cekatan.
Daftar Isi
Transcity dan Panggung Ceria
Tahun lalu aku sudah pernah menuliskan tentang kota Transcity di blog sebelum memasuki kelas Bunda Cekatan batch 2. Sekedar untuk mengingatkan kembali, Transcity adalah sebuah kota virtual di komponen Selasar Institut, komunitas Ibu Profesional. Kota ini merupakan tempat persinggahan sementara dan juga merupakan tempat istirahat bagi para member di komponen Institut Ibu Profesional sebelum memasuki kelas-kelas perkuliahan.
Salah satu agenda rutin yang dimiliki oleh Transcity adalah Panggung Ceria. Sejak Agustus lalu, Panggung Ceria memiliki program-program baru yang lebih menarik dari sebelumnya. Melalui program ini para wisatawan (member) difasilitasi untuk berbagi kebahagian tentang diri dan keluarga, keseruan bersama keluarga dan tak lupa ilmu dan pengetahuan yang dimiliki oleh para wisatawan Transcity.
Menyimak dan memberikan ulasan terhadap salah satu program yang diadakan di Panggung Ceria menjadi salah satu syarat untuk masuk ke kelas perkuliahan di komponen Selasar Institut. Tulisan ini pun aku tulis sebab aku berencana untuk mendaftar ke salah satu perkuliahan yang dalam waktu dekat akan dimulai di Institut Ibu Profesional.
Cerita lebih banyak tentang Transcity sudah pernah kutulis di tulisan yang berjudul Transcity.
Panggung Ceria September 2021
Bulan lalu di Panggung Ceria Transcity hadir seorang narasumber yang merupakan member dari Ibu Profesional Jakarta. Beliau bernama mbak Sendy Prima Dewi. Ilmu yang dibagikan oleh beliau kepada para wisatawan di Transcity adalah ilmu parenting tentang bagaimana pendekatan terhadap anak remaja.
Meskipun saat ini anakku belum memasuki fase remaja, aku merasa ilmu ini merupakan modal bagiku sebagai persiapan jika kelak anakku memasuki fase ini. Kebetulan teman-temanku saat ini sedang sering membicarakan tema seputar anak remaja. Jadi siapa tahu informasi yang kuperoleh dari mbak Sendy ini bisa menjadi informasi yang kusampaikan kembali kepada teman-temanku yang sedang sibuk dengan problematika parenting untuk anak remaja.
Bagaimana Cara Pendekatan Terhadap Anak Remaja?
Namanya pun menjadi orang tua, proses belajar dalam mendidik dan membersamai anak akan terus berjalan. Sebab sebagai orang tua pasti ingin sekali jika nanti di akhirat dapat berkumpul bersama-sama anak di surga. Memiliki anak yang saleh merupakan cita-cita orang tua. Bagaimana mendidik seorang anak menjadi anak saleh merupakan tantangan bagi orang tua.
Remaja merupakan tahapan yang mendebarkan bagi orang tua. Di fase ini anak-anak mengalami masa puber dimana terjadi perubahan-perubahan di dalam tubuhnya. Perubahan ini mempengaruhi banyak hal dalam kehidupan anak tersebut. Tantangannya di fase kehidupan ini, seorang anak mengalami kejadian-kejadian fisiologis yang menyebabkan statusnya menjadi baligh. Komunikasi menjadi hal yang sangat penting agak hubungan antara anak dan orang tua tetap harmonis. Anak pun dapat tetap berjalan “on the right track“.
Ada kalanya perubahan-perubahan yang terjadi pada anak ini menyebabkan gesekan antara orang tua dan anak. Mbak Sendy memberikan beberapa tips yang bermanfaat. Berikut ini tips-tips dari beliau dan juga beberapa informasi tambahan yang kuperoleh dari sumber yang lain:
1. Menjadi pendengar yang baik
Biasakan untuk menjadi pendengar sebelum memberikan saran maupun solusi bagi anak. Sehingga kita benar-benar mengetahui dan memahami apa yang anak inginkan atau maksudkan. Hindari menyalahkan maupun menghakimi anak sehingga anak merasa nyaman jika bercerita dengan orang taunya. Membudayakan untuk diskusi untuk memberikan solusi maupun penyelesaian yang baik.
2. Hormatilah privasi anak
Hal ini mungkin agak sulit dilakukan karena ada orang tua yang ingin mengetahui apa yang anak lakukan. Tetapi menjaga privasi ini penting untuk dibiasakan. Untuk menjawab rasa penasaran bisa dilakukan dengan melakukan komunikasi produktif.
3. Hormatilah aturan-aturan penting yang disepakati bersama
Antara anak dan orang tua bersama-sama berdiskusi untuk membuat peraturan-peraturan untuk disepakati bersama-sama. Pada saat berdiskusi ini diberikan pemahaman mengapa peraturan-peraturan tersebut perlu untuk dibuat.
4. Jadilah teladan yang baik
Aku pernah mendengar ceramah yang mengatakan bahwa cara cepat bagi manusia untuk belajar atau memiliki kebiasaan yang baik adalah dengan meniru. Seorang anak tentunya akan meniru orang tuanya. Oleh karena itu daripada sibuk menjadi orang tua yang hanya “omong doang” lebih baik jika menjadi orang tua yang memberikan contoh dan menularkan hal-hal yang baik.
5. Memotivasi anak
Tanya anak cita-citanya dan berikan motivasi serta dukungan untuk mewujudkan cita-citanya tersebut. Fasilitasi anak untuk melakukan kegiatan sesuai minat dan berikan guru atau tempat belajar yang baik.
6. Memberikan informasi tentang pergaulan
Daripada anak memperoleh informasi dari sumber yang tidak tepat, lebih baik orang tuanya yang membuka forum diskusi bagi anak sehingga anak nyaman untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh mereka.
7. Memberi tahu tentang pengelolaan stres
Pengelolaan stres bisa dilakukan dengan cara menyalurkannya kepada kegiatan-kegiatan yang positif seperti olahraga atau seni. Kita juga bisa mengajak anak untuk melakukan selfcare dengan membuat jurnal atau hal lainnya.
8. Melatih kemandirian
Menurut mbak Sendy terdapat 8 buah kemandirian yang sebaiknya anak kuasai sehingga kelak anak menjadi orang dewasa yang baik dan mandiri. Hal ini bisa diajarkan saat anak-anak remaja. Kemandirian tersebut diantaranya adalah:
- Menyiapkan makanan sendiri. Disini termasuk diantaranya diajarkan memasak.
- Membereskan barang bawaan. Bisa dimulai dari menyi
- Mengobati luka
- Berbelanja dan bagaimana mengatur uang
- Menggunakan transportasi
- Membersihkan rumah
- Bangun pagi sendiri
- Berani berbicara dengan orang yang tidak dikenal
Penutup
Sejujurnya saat ini aku berdebar-debar menghadapi beberapa tahun ke depan saat anakku memasuki fase ini. Apa ya yang akan terjadi?
Sebagai perantau tantangan yang kuhadapi bertambah satu. Hal ini pun masih ditambah dengan kondisi kami sebagai muslim yang tinggal di negara yang muslimnya menjadi minoritas. Cerita-cerita yang kudengar sampai dengan saat ini biasanya tantanganya seperti itu. Marilah kita coba tips-tips yang diberikan oleh mbak Sendy. Jangan lupa juga ikhtiar yang kita lakukan ditambah dengan permohonan kepada yang memiliki hati manusia, Yang Maha Kuasa.
Semoga aku dan teman-temanku di perantauan bisa menghadapi dengan baik fase remaja anak-anak kami. Dan bagi para orang tua dimana pun berada yang saat ini memiliki anak remaja, semangat!!! Semoga anak-anak menjadi anak yang saleh dan baik.. Amiiinnn…
Salam,
-ameliasusilo-
Referensi:
Atifa Adlina. 2021. Prinsip dan Cara Mendidik Anak Remaja yang Wajib Dipegang Orangtua. Diakses melalui https://hellosehat.com/parenting/remaja/tumbuh-kembang-remaja/cara-mendidik-anak-remaja/


One Comment
Pingback: