Bunda Cekatan,  Ibu Profesional

Bunda Cekatan: Aliran Rasa Tahap Kepompong

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh…

Bismillahirrohmaanirrohiim…

Perjalanan belajar selama di tahap Kepompong berjalan lebih dari satu bulan. Harusnya durasi tahap ini adalah satu bulan atau 30 hari atau 4 pekan mengingat tantangan yang harus dijalani di tahap ini adalah tantangan 30 hari dan juga puasa 4 pekan. Tetapi karena tahap ini berjalan bersamaan dengan bulan Ramadan dan Idulfitri, maka di akhir tahap Kepompong ada liburan selama hampir 3 pekan yang kami lalui.

Saatnya mengalirkan rasa selama menjalani tahap Kepompong.
Sumber gambar: Canva yang telah dimodifikasi oleh penulis.

Aliran rasa tahap Kepompong sesungguhnya berbeda dengan aliran-aliran rasa di tahap-tahap yang telah dilalui sebelumnya, yaitu tahap Telur dan tahap Ulat. Di tahap Kepompong ini aliran rasa tidak perlu dituliskan khusus dan dikumpulkan melalui tautan seperti biasanya. Kami diminta untuk menuliskan aliran rasa kami di salah satu pos yang ada di Facebook Group (FBG) Hutan Kupu-kupu.

Aliran rasa tahap Telur dapat dibaca di jurnal Bunda Cekatan Aliran Rasa Tahap Telur.

Untuk aliran rasa kali ini kami diminta untuk berbagi tentang STOP, START dan CONTINUE. Tiga hal yang kami dapatkan setelah menjalani tahap Kepompong. Meskipun tidak diminta untuk menuliskan di luar FBG, aku tetap ingin membagikan ketiga hal ini di blog Mich Dich Uns. Tujuannya adalah untuk menyempurnkan jurnal belajar di Bunda Cekatan yang telah kutuliskan selama ini disini, sebagai pengingat bagaimana cara belajar dan apa hasil belajar selama rangkaian proses belajar cara belajar di kelas Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional.

Aliran rasa tahap Ulat dapat dibaca di jurnal Bunda Cekatan Aliran Rasa Tahap Ulat.

Stop

Apa yang perlu kamu hentikan untuk menjadi cekatan?

mbak hamidah, Magika – institut ibu profesional

Bagiku, selama menjalani puasa kegiatan kontraproduktif dan mengerjakan tantangan 30 hari aku menyadari ada beberapa hal yang sebaiknya aku hentikan. Hal tersebut adalah:

  • Menggunakan ponsel pintar untuk kegiatan tidak produktif
  • Menunda dan menumpuk pekerjaan
  • Berkata ya atau oke untuk mengerjakan kegiatan tertentu tanpa melihat daftar kegiatan dan tanggung jawab yang sudah ada
  • Mengedapankan asumsi daripada mengkonfirmasikan langsung ke sumber utamanya

Start

Hal baik apa yang mulai perlu dilakukan agar menjadi kebiasaan baik yang baru?

Mbak hamidah, magika – institut ibu profesional

Kebiasaan buruk ditinggalkan, kebiasaan baik diinisiasi. Selama beberapa pekan kemarin aku memahami bahwa untuk memulai kebiasaan baik sebaiknya aku melakukan hal-hal berikut ini:

  • Mematuhi kandang waktu yang sudah dibuat sendiri dengan sadar
  • Memilih baby step untuk memulai perubahan dan terus melangkah ke depan untuk mencapai tujuan
  • Konsisten dan fokus dalam belajar dan atau mencapai tujuan yang telah ditetapkan di awal
  • Melakukan komunikasi efektif untuk menciptakan support system yang bagus

Continue

Apa yang ingin dilanjutkan dari tahap Kepompong?

mbak hamidah, magika – institut ibu profesional

Yang membuatku ketagihan belajar di Ibu Profesional, selain karena salah satu bakatku adalah belajar, adalah take home message yang dapat diaplikasikan bukan hanya untuk materi terkait yang dipelajari saat belajar di kelas, tetapi juga bisa diaplikasikan ke hal-hal lainnya baik untuk diri sendiri maupun untuk keluarga dan masyarakat di sekitar kita. Sementara ini aku masih fokus untuk diriku sendiri dulu. Oleh karena itu proses di tahap Kepompong ini yang ingin sekali aku lanjutkan adalah:

  • Berpuasa dari kegiatan kontraproduktif yang membuat tidak bahagia atau menghambat jalan mencapai tujuan belajar
  • Menulis jurnal belajar/perkembangan dalam bentuk apapun
  • Mengendalikan monkey mind dengan menulis atau atur napas

Secara keseluruhan aku merasa bahwa tahap Kepompong berhasil kulewati dengan cukup baik. Bahkan aku memiliki kebiasaan baru yaitu menulis blog dengan konsisten. Rasanya seperti ada yang kurang jika aku belum menulis di blog hari itu. Aku pun mulai bisa mengatur manajemen pikiran dengan jauh lebih baik. Untuk manajemen waktu, masih banyak yang harus kubenahi meskipun aku merasa kali ini aku lebih baik daripada sebelumnya. Bahasa Jerman ku meskipun tidak terlalu banyak ada peningkatan tetapi aku merasa aku bisa lebih cepat daripada sebelumnya. Yang terakhir adalah aku menemukan formula yang pas untukku khususnya dalam mengerjakan proyek riset.

Jurnal tahap Kepompong tentang riset salah satunya bisa dibaca di jurnal tentang riset.

Syarat untuk bisa lanjut ke tahap Kupu-kupu sudah berhasil aku lengkapi. Aku berhasil mengumpulkan 30 jurnal tantangan 30 hari meskipun sempat rapel dua kali karena saat itu bersamaan dengan deadline pekerjaanku di dunia nyata. Aku juga mengumpulkan keseluruhan jurnal puasa yang berjumlah empat buah. Bismillahirrohmaanirrohiim selamat tinggal tahap Kepompong, aku siap memasuki tahap berikutnya, yaitu tahap Kupu-kupu.

Ada apa ya di tahap Kupu-kupu?

Salam,

-ameliasusilo-

error: Content is protected !!