Michdichuns A Home Team: Sate Super
A Home Team

A Home Team: Sate Super

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.. Bismillahirrohmaanirrohiim.. Sate Super adalah akronim dari saya ingat suatu peristiwa. Sebuah rangkaian kata yang diperkenalkan oleh ibu Septi, founder komunitas Ibu Profesional. Sate Super ini digunakan sebagai kalimat pembuka seseorang yang ingin menceritakan sesuatu tentang dirinya. Sebuah cerita yang mungkin memberikan inspirasi bagi pendengarnya atau hanya sebuah tentang kisah diri yang paling berkesan karena telah mengubah sang pencerita. Atau bisa juga sebuah narasi yang memiliki tujuan-tujuan lainnya yang dapat bermanfaat bagi pendengarnya. Sate Super di program A Home Team, tentang apakah itu?

Sate Super di A Home Team

Permintaan dari mbak Tya untuk sate super para peserta sebenarnya tidak sulit. Tetapi memang perlu berpikir, mengingat kembali peristiwa di masa lampau yang membuatku menjadi lebih percaya diri sebagai seorang ibu. Tidak berhenti sebagai seorang ibu saja tetapi juga sebagai seorang perempuan yang menjadi bagian dari masyarakat.

Cerita tentang momen yang bikin aku percaya diri sebagai perempuan, istri dan ibu…

mbak Tya-Fasilitator Keluarga EfrimeniA
A Home Team Sate Super Michdichuns.
Ini Sate Superku, mana Sate Supermu?

Ceritaku

Saya teringat suatu peristiwa di akhir perjalanan saya sebagai mahasiswa S2 di tahun 2018.
Saat itu saya melakukan presentasi untuk sidang tesis saya. Meskipun sudah berlatih berulang-ulang baik di depan supervisor, suami dan teman-teman ilmuwan lainnya, saya sebetulnya masih tidak percaya diri. Akhirnya satu jam sebelum sidang tesis dimulai, saya berlatih untuk terakhir kalinya sendirian di ruang ujian. Saat itu saya hanya mengingat tips-tips public speaking yang diberikan oleh supervisor saya yang super baik hati. Selesai berlatih, saya menarik nafas, menghembuskan nafas pasrah dan bismillah. Yang terjadi.. terjadilah.. Tidak lama datanglah supervisor, penguji, suami dan teman2 ke ruangan.

Alhamdulillah, saya bisa presentasi dengan baik. Saya bisa bicara di depan publik menggunakan bahasa Inggris yang tidak saya pakai sehari-hari. Indikatornya ada dua, suami saya yang selalu jujur memberikan kritik membangun terhadap performa saya tidak mengatakan apapun dan memberikan senyumnya. Profesor vL yang menjadi supervisor pun memuji penampilan saya. Alhamdulillah tunai sudah amanah saya, lulus sekolah yang juga selama perkuliahannya menggunakan bahasa Jerman, bahasa yang bukan bahasa ibu saya.

Sejak saat itu saya merasa lebih percaya diri sebagai seorang perempuan. Jika saya mampu berkomunikasi dalam bahasa asing kenapa saya tidak bisa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang merupakan bahasa saya sendiri?

Saya lebih berani untuk mengungkapkan pendapat, mengambil peran dan berbagi ilmu baik di keluarga, komunitas maupun masyarakat. Ternyata ketika berani berbicara, saya merasa lebih nyaman sebagai seorang ibu, istri dan perempuan bagian dari masyarakat. Saya juga merasa lebih dihargai. Semoga saya bisa memanfaatkan lisan untuk hal-hal baik yang bermanfaat untuk diri saya, keluarga dan masyarakat.

Bagaimana teman-teman pembaca Michdichuns apa sate super milikmu yang bisa kamu ceritakan kepadaku?

Jurnal A Home Team dari workshop pekan kedua bisa dibaca disini.

Salam,

-ameliasusilo-

Silakan tinggalkan komentar anda disini..

error: Content is protected !!