Catatan

5 Camilan Indonesia yang Dirindukan

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh…

Bismillahirrohmaanirrohiim…

Di Hannover ini banyak sekali ibu-ibu yang pintar masak, membuat kue dan berbagai jenis camilan lainnya. Hampir tiap bulan selalu ada yang buka pesanan. Bagi yang ingin punya stok atau memang ingin langsung makan bisa langsung pesan. Setelah memesana biasanya dalam waktu satu minggu sudah siap diambil.

Tetapi tidak semua camilan tersedia di Hannover. Opsi lainnya bisa dengan mencari ibu-ibu atau adik-adik mahasiswa di kota lainnya di Jerman yang juga membuka pesanan. Banyak loh yang membuka pesanan ini seantero Jerman. Aku mendapat informasi dari Instagram atau rekomendasi dari ibu-ibu Hannover lainnya. Biasanya aku pesan berbarengan dengan warga Hannover yang lain sehingga kami bisa berbagi ongkos kirim.

Meskipun begitu tetap saja masih ada camilan yang tidak bisa ditemukan. Ada yang mungkin bisa kuusahakan untuk membuatnya. Pssst.. ini tapi butuh energi untuk memaksa diri sendiri untuk berkreasi di dapur hihihi.. Namun ada pula yang sepertinya tidak mungkin untuk dibuat.

Baiklah berikut ini sembilan camilan yang aku rindukan:

1. Serabi Notosuman Solo

Dulu saat aku tinggal di Solo frekuensi makan serabi Notosuman ini sudah tentu jarang sekali. Memang biasanya yang sudah ada di dekat mata malah tidak terlihat. Rasanya terakhir kali makan serabi ini adalah saat aku mudik ke Indonesia dalam waktu yang lama dan menyempatkan diri berkunjung ke kota Solo, yaitu saat anakku masih berusia satu tahun. Sudah lama juga ya hikkss…

Meskipun banyak kedai yang menjual serabi ini di seantero kota Solo, aku hanya membeli di daerah Notosuman, Serabi Notosuman Ny. Handayani, tepatnya di jalan Moh. Yamin no. 51. Di tokonya langsung yang nuansa tokonya berwarna oranye. Oh iya kotak kardus pengemasnya juga berwarna oranye. Alhamdulillah lokasinya tidak berada jauh dari rumah keluarga di Solo. Bisa ditempuh dengan jalan kaki ataupun naik becak.

Di tokonya ini kita bisa melihat proses pembuatan serabi. Biasanya kalau hanya membeli sedikit bisa ditunggu sebentar. Sambil menunggu bisa melihat pembuatan serabi ini. Tapi karena biasanya kalau aku membeli dalam jumlah banyak untuk dibawa ke Jakarta, setelah memesan aku tinggal dan beberapa jam kemudian baru kuambil.

Serabi dengan varian rasa original dan cokelat.
Sumber gambar: elsamara.id

2. Kue Tete atau kue Ape

Kue Tete ini mirip dengan serabi Notosuman. Yang membedakan adalah isian tengah kue Tete berdiameter lebih kecil dan bentuknya lebih menguncup ke atas. Kue ini biasanya dijual di depan sekolah-sekolah atau pasar. Dulu rasanya biasa saja. Aku juga tidak selalu membeli makanan ini setiap kali berjumpa dengan penjual kue. Tapi sekarang karena sudah lama sekali tidak merasakan kuenya, rasanya ingin sekali bisa makan.

Menurutku kue ini enak dimakan dalam keadaan dingin. Hal ini berbeda dengan serabi Notosuman yang aku lebih suka mengkonsumsinya saat masih hangat.

Aku punya cara makan tersendiri untuk kue ini. Jadi aku biasanya makan semua pinggirannya dulu yang berwarna cokelat setelah itu baru makan inti kue yang dibagian tengah. Adakah yang cara makannya sama sepertiku?

Gerobak penjual kue Tete atau kue Ape.
Sumber gambar: prithawibisono.wordpress.com

3. Kue Ku

Siapa yang tidak tahu kue berwarna merah yang berisi kacang ijo ini? Menurutku bentuk kuenya mirip kura-kura hihihi.. Sebab di punggung kue yang berwarna merah ini terdapat gambar yang khas. Kue ini biasanya ditemukan di pasar yang menjual jajan pasar atau toko-toko kue yang menjual jajan pasar. Menurutku rasa kue ini siapapun yang menjualnya relatif sama tapiii toko kue favorit yang menurutku memiliki rasa paling juara adalah toko kue Irma.

Kue Ku. Sumber gambar: primarasa.co.id

4. Sate Kerang

Jika aku makan di salah satu kedai soto di kota Solo atau aku jajan di angkringan biasanya ada piring yang menyediakan soto kerang ini. Menurutku kerang-kerang ini enak dimakan seperti makan sate. Jadi aku makan nasi soto kemudian baru kerangnya kumakan dari tusukannya satu per satu. Aku bukan tim campur dimana kerang-kerang ini dilepaskan kemudian dimasukkan ke mangkok soto. Salah satu angkringan langgananku biasanya menawarkan apakah sate kerang ini akan dibakar lagi atau tidak. Dibakar ataupun tidak menurutku sama enaknya. Ahh jadi kangen makan di angkringan langganan.

Sate kerang teman makan soto.
Sumber gambar: remas.nu

5. Kue Putu

Setiap sore di lingkungan komplek rumah di Jakarta biasanya ada penjual kue putu yang berkeliling menjajakan dagangannya. Ada bunyi-bunyian khas yang keluar dari gerobak dagangan yang membuatku tahu bahwa si mas penjual ini sedang melewati depan rumah. Jika membeli kue ini aku paling suka melihat proses pembuatan kuenya yang masih tradisional.

Menurutku membeli kue putu di penjual gerobak seperti ini rasanya lebih nikmat dibandingkan kue putu yang dijual di tempat yang lebih fancy. Entah kenapa…

Kue Putu.
Sumber gambar: palapanews.com

Adakah yang memiliki kerinduan yang sama terhadap beberapa makanan ini sepertiku? Atau mungkin ada camilan lainnya yang bikin kangen? Silakan tinggalkan cerita teman-teman di kolom komentar..

Salam,

-ameliasusilo-

Referensi gambar:

  1. El Samara. Cerita Dibalik Serabi Notosuman Khas Solo. https://elsamara.id/serabi-notosuman-khas-solo/
  2. Pritha Wibisono. Jalan-jalan di Pasar Baru. https://prithawibisono.wordpress.com/2016/09/05/jalan-jalan-di-pasar-baru/
  3. Primarasa. Kue Ku. https://www.primarasa.co.id/camilan/kue-ku-
  4. Mama Syifa Hana. Sate Kerang #week13. https://remas.nu/idcG9ENmcrUXFuYXY3NVE0VHhXUTc1Zz09/sate-kerang-week13-oleh-mama-syifa-hana/
  5. Palapanews. Jajanan Legendaris, Ini Resep ue Putu Bambu. https://palapanews.com/2018/02/25/jajanan-legendaris-ini-resep-kue-putu-bambu/
  6. Canva

Silakan tinggalkan komentar anda disini..

error: Content is protected !!